Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Review Film Captain Tsubasa; Tatap Muka Pertama Kali dengan Wakabayashi

 


Hai pencinta kartun, kali ini kita akan mengulas film kartun legendaris dengan berbagai kalangan penggemar. Tentu saja film Captain Tsubasa, dengan tokoh laki-laki yang berbadan pendek, berkulit putih, namun strategi permainannya sangat hebat.

Pada kesempatan kali ini, merupakan review episode Tsubasa awal, yaitu episode 2 dan 3. Keseruan bertemu dengan Wakabayashi, dan membuat Wakabayashi merasa kesal karena gawangnya berhasil dibobol, membuat keduanya merasa tertantang ingin berjumpa kembali di lain waktu. Yuk ikuti ulasannya!

Saat Keduanya Bertemu dan Beradu Kekuatan di Lapangan

Pada pagi hari, keributan di lapangan Nankatsu sudah terasa begitu panas. Sorak-sorai penyemangat terdengar lantang oleh seorang perempuan yang selalu setia mendukung Nankatsu, meskipun ia pun ragu, Nankatsu akan mendapati kemenangan nantinya.

Kegelisahan Tim Nankatsu, saat menerima tantangan dari Wakabayashi yang menjadi kapten tim Shutetsu, begitu tampak menegangkan, hal ini terlihat dari reaksi para Tim Nankatsu, termasuk Ishizaki, sebagai Captain Nankatsu pada kala itu.

Padahal, Ishizakilah yang menerima tantangan yang diberikan oleh Wakabayashi, karena telah meremehkan timnya. Bahkan memberikan tantangan jika bisa menembus 1 goal saja di gawang Wakabayashi, Tim Nankatsu boleh bergembira dan dinyatakan menang, lalu lapangan yang ditempati, berhak Nankatsu tempati untuk latihan selamanya.

Tapi, jika tidak bisa memasukkan 1 goal saja ke gawangnya, maka Nankatsu harus mengakui keunggulan Tim Shutetsu dan merelakan lapangan jatuh ke Tim Shutetsu selamanya.

Tentu saja hal ini memancing emosional Ishizaki, dan menerima tantangan dari Wakabayashi, meskipun ia pun ragu akan menang.

Pertandingan di mulai, Wakabayashi yang tidak tahu, ada pemain baru masuk ke dalam tim Nankatsu, dengan tenangnya membiarkan gawang tidak dijaga, dan menyuruh pemain pengganti menjaga gawangnya, karena menurutnya ia tidak perlu turun langsung untuk mengalahkan Tim Nankatsu.

Bola yang bergulir di kaki para pemain Shutetsu, dengan mudah menembus pemain Nankatsu, tapi sayangnya, tidak bisa menembus pertahanan Tim Nankatsu, karena Ishizaki telah memerintahkan Tsubasa Ozora untuk menjaga gawang sebagai Tim Back yang berada tepat di depan Kiper.

Semua pemain Nankatsu maju, berusaha membawa bola dengan baik, tapi tetap saja bola dengan mudahnya berpindah ke pemain Shutetsu, tapi sekali lagi, pertahanan Nankatsu tidak bisa ditembus dengan mudah, berkat pemain baru.

Wakabayashi pun menjadi terkejut, ia penasaran dengan sosok pemain baru bernama Tsubasa, babak pertama, gawang Nankatsu hanya kebobolan 3 goal, dan ditutup dengan terkejutnya Wakabayashi saat Tsubasa menendang bola dengan jarak jauh, ia pun melongo dan melihat bola yang melambung tinggi ke gawangnya.

Semua pemain di lapangan, sibuk melihat bola yang melambung tinggi, dan naas bola itu tidak jadi masuk. Tapi hal itu sudah cukup membuat Wakabayashi panik dan mengumpulkan semua timnya, memarahi timnya. Ia pun memutuskan untuk ikut menjaga gawangnya sendiri.

Babak kedua pun dimulai, kedua tim sangat sibuk berebut bola. Meskipun bola masih saja didominasi oleh tim Shutetsu, tetapi Ishizaki dan Tsubasa menjadi tim yang sangat baik.

Sulitnya, babak kedua, Wakabayashi memerintahkan dua pemain untuk membayangi dengan ketat Tsubasa, sehingga Ishizaki tidak bisa memberikan umpan kepada Tsubasa.

Ishizaki yang sekarang sudah tahu, bahwa Tsubasa adalah seorang anak yang jago main sepakbola, ia pun memberikan arahan agar Tsubasa maju ke bagian paling depan, bahkan memberikan perintah langsung maju ke kotak pinalti.

Wakabayashi pun menyambutnya dengan lebih seru, ia tidak membiarkan gawangnya mudah untuk dibobol. Tsubasa yang dibayangi oleh kedua pemain, sulit mendapatkan bolanya, tetapi ia bermain menggunakan insting, ia melompat tinggi, dan Ishizaki memberikan operan bola tinggi, bola pun ditendang, ah, bola tidak masuk, menatap tiang gawang, tidak kehabisan akal, bola masih bebas, dan masih dikejar Tsubasa, bola itu berada di depannya, dan bersiap ditendang, Wakabayashi pun sudah bersiap untuk menerima bola dengan kedua tangan.

Tsubasa mengejutkan, ia tidak jadi menendang, memberikan umpan silang kepada Ishizaki, bola pun dimasukkan menggunakan sundulan kepalanya, Wakabayashi yang tidak siap menangkap bola, membuat bola itu benar-benar membobol gawangnya.

Wakabayashi sangat terpukul, dan pikirannya kalut. Namun ia berusaha bersikap profesional, ia mengaku kalah, dan membiarkan Nankatsu untuk berlatih sepuasnya di lapangan tersebut.

Wakabayashi melangkah dangan gagah, menuju tim Nankatsu, dan mengatakan:

“Tsubasa, saya tidak akan membiarkan kamu memasukkan bola kembali ke gawang saya.”

Tidak kalah antusiasnya, Tsubasa menjawab, “ Saya akan berusaha untuk memasukkan bola ke gawangmu.”

Tim Shutetsu pun meninggalkan lapangan, dan Tim Nankatsu sorak sorai merayakan kemenangan.

Nilai yang Terkandung pada Episode 2 dan 3

Oh iya Sobat, setelah kita melihat pertandingan di atas. Ada beberapa nilai yang bisa kita ambil di antaranya:

Tidak Boleh Sombong Terhadap Kemampuan

Menyombongkan diri dan berbangga hati, menjadi sikap yang sangat buruk dan tidak patut untuk dicontoh.

Wakabayashi yang notabene adalah pemain unggulan, ternyata membuat dirinya terlena. Padahal, menjadi pemain unggulan, seharusnya tidak membuat dirinya merasa lebih besar.

Tidak Boleh Menindas yang Kecil

Hal buruk lainnya, sifat yang tidak baik pada film Tsubasa kali ini, adalah sikap Wakabayashi yang ingin mendominasi kekuatan dan kekuasaan yang ada di daerah tersebut.

Ia ingin memperbesar clubnya dengan menguasai lapangan sepak bola tempat Nankatsu latihan.

Sehingga muncullah tantangan untuk Nankatsu, apa bila bisa memasukkan goal 1 saja ke gawang Wakabayashi, lapangan akan menjadi milik Nankatsu, dan jika tidak bisa memasukkan goal, lapangan akan menjadi tempat latihan Shutetsu. Untuk memasukkan goal ke gawang Shutetsu, rasanya tidak mungkin, tetapi impian Wakabayashi gagal karena ada Tsubasa Ozora.

Harus Mengakui Kekalahan

Nilai yang terakhir, ternyata Wakabayashi masih punya sisi baik. Ia tidak canggung buat mengakui kekalahannya, dan berjabat tangan langsung dengn Tsubasa.

Nah itu dia hasil ulasan tentang film Captain Tsubasa, semoga ulasan di atas bermanfaat ya!



Rumah Pena Nurcha (Nur Chafshoh)
Rumah Pena Nurcha (Nur Chafshoh) Hai guys, saya Nur Chafshoh, seorang blogger pemula yang haus ilmu. BTW Saya udah emak-emak yang sedang ingin melampiaskan hobi nulis, apalagi sekarang tentang niche Sejarah nih tentunya nanti pasti ngarahnya pendidikan. Jika ingin mengerti tentang detailku untuk kerjasama langsung inbox di email yang ada. Atau cukup tinggalkan komentar, terimakasih atas perhatiannya.

Posting Komentar untuk "Review Film Captain Tsubasa; Tatap Muka Pertama Kali dengan Wakabayashi"